Powered By Blogger

Rabu, 18 Mei 2011

BINTANG-BINTANG KURANGKAI UNTUKMU

Rembulan di cakrawala, kaukah yang melukisnya disana?
mewarnainya dengan putih mutiara. deras cahayanya menghanyutkan
bayang-bayang rindu di lembah hatiku. Malam adalah musafir
yang mencari tempat paling hangat, aku menahan langit agar
bintang-bintang jatuh terbakar. Aku unggun bersamamu.
Bukankah langit malam lebih hangat bila kau hamparkan di dadaku?
Lalu kau memetik bintang-bintangnya untuk hiasan di giwangmu.
Kurangkaikan kata paling indah di telingamu.

Kita saling memandang dalam gelora api jingga. Engkau menghapus
keringat di wajahku, menggantinya dengan sebuah kecupan,
kecupan berbentuk perahu. Yang berlayar hingga hatiku. Laut di jantungku
bergemuruh. Ombak di mataku meleleh, hingga hilang seluruh garis pantai.
Dan malam tinggal sebuah andai: bagaimanakah agar malam tak bergerak, kekasih?
Apakah dengan mengikat rembulan agar tak terseret ke barat, agar tak menyisih?
Karena aku ingin merangkai lebih banyak bintang untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar